Proof of Life

Posted by :

Unknown

Date:

Jumat, 15 Juni 2012




Sudah 3 bulan Rin sakit, Len berusaha menyemangati Rin dengan berkata "Semua bakal nggak apa-apa, aku janji kakak bakal sembuh". Walaupun Len tidak tahu sebenarnya bagaimana cara menyembuhkan penyakit kakaknya tersebut. Rin sudah dibawa ke beberapa dokter, dan kata mereka penyakit ini sudah tidak bisa disembuhkan. Suatu pagi Len datang ke kamar kakaknya membawakan Rin susu hangat.

 "Rin bangun?" "iya Len...ada apa?" "Nih aku bawakan susu hangat" "Oh.. ya terima kasih Ya Len~"

PRANG!! Tiba-tiba gelas yang dipegang Rin jatuh ke lantai dan pecah .

"R-Rin... kamu... gak papa?" Di muka Len terlihat perasaan panik yang sangat amat. Sementara Rin tidak mau menyusahkan adiknya itu. "Iya.. aku nggak apa-apa... Mungkin aku butuh udara segar... Len.. nanti sore kau mau menemaniku nggak? Aku ingin main di luar sebentar..." "Ah tapi kan... kondisimu Kan seperti ini!" "Sebentar saja ya~ please~" "Yasudahlah... Istirahat dulu disini"

Lalu Len keluar kamar Rin dan menutup pintunya. Air mata langsung membasahi pipinya. Len sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. Dia bingung, namun dia ingin menyembuhkan kakak kesayangannya itu. Siangnya Len datang lagi ke kamar Rin. Len mendapati Rin yang sedang memandang keluar kaca dengan muka yang sangat sedih. "Oi Rin.." "Iya?" "Mau temani aku main piano?" "Boleh =D" "Kamu yang nyanyi ya?" "Siip~!"

Fuyu wo tsugeru kaze no koe ni
Mimi wo katamuke furueru karada
Tonari ni iru anata no iki
Shiroku natte samusou
Kotoshi mo mata inochi wa kare hate
Yagate kuru haru wo machi wa biru
Inochi no rensa wo kiki nagara
Mebuite yuku hikari no naka de
Kuchi de yuku sadame to
Wakatte nao tsuyoku
Iki shite ita iyo utatte itai
Watashi ni mo nani ka nokoseru to ii na
Watashi ga iki ta inochi no akashi wo…
Kanashii uta ni wa shitaku nai yo
Nee onegai ima kono toki dake wa
Waratte itai yo… anata no yoko de
Yasashii uta wo utatte itai

 Air mata Len menetes saat ia berjongkok di depan Rin. "Rin.. aku janji... nggak.. aku sumpah bakal nyembuhin penyakitmu.... Aku yakin kita masih bisa bernyanyi bareng-bareng kayak dulu lagi... Aku.. Aku---" Rin yang sekarang berdiri dengan lututnya memeluk Len dan tersenyum hangat "Len... aku sudah tau kalau penyakitku ini nggak bisa disembuhin... Kamu nggak perlu nutupin lagi... Aku tahu.. maksudmu baik... Biar nyemangatin aku... semangat buat hidup... tapi gak papa Len.. aku mudah-mudahan nggak akan pergi dari sisimu.." Len sudah tidak bisa menahan tangisnya, Len memeluk kakaknya itu erat-erat, seakan tidak ingin ditinggal pergi.

Sorenya Rin sudah bersiap-siap dengan syalnya yang biru, kembaran dengan Len. Rin langsung berlari keluar dengan wajah polos dan riangnya itu. "Len~ Len~!!" "Apa?" "Foto dulu yuk~!" "Ok Boleh =D"


"Wee~ Bagus~ Aku gitu lho yang foto~!" "Hahahah Dasar.." "Okee~!! Siiaaaap~? Mulai~!!" "Eh??!!"
Rin dengan semangatnya melempar bola salju ke arah Len, yang tepat sasaran. Len tidak ingin kalah dia mulai membentuk bola saljunya, "Len!" Len menengok "Len...terima...ka..sih..."

BRUK.....

Len yang terpaku dan speechless itu berjalan ke arah Rin yang terbaring diatas salju, mukanya yang tak berdosa menunjukan perasaan lapang dada. "Rin?...." Tidak ada respon sama sekali dari Rin. "Hoy... Rin!...Oooh!! Aku tauu!! Ini salah satu taktikmu biar aku kalah perang salju kan~? udaah ngaku ajaa~!" Rin tidak merespon. "Oy... Rin... Gak lucu ah!...oi..Rin..Jawab!...oi...ri..n....RIN!!!" Len mengangkat tubuh Rin yang sudah lemas itu, saat Rin sudah ada di dekapan Len, kepalanya terjatuh lemas ke belakang. 

"Rin... nggak....RIN!!! NGGAK!!! KAMU NGGAK MUNGKIN GAK ADA!!! RIN BANGUN!!! JANGAN BERCANDA!! RIN!!! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!! MANA JANJIMU?!! MANA?!! KATANYA KAMU GAK BAKAL NINGGALIN AKU?!! KATANYA KAMU BAKAL BERADA DI SISIKU TERUS?!! RIN!! MANA JANJIMU?!!.... Rin.... rin....rin.... tolong.... rin.... tolong bangun...." Len memeluk erat kakak kembarnya itu sambil menangis meraung-raung. Sekencang apapun Len berteriak, Rin tidak akan merespon, karena Rin sudah pergi dan nggak akan kembali lagi. Saat itu juga Len terbayang sosok Rin yang tersenyum hangat dibenaknya...

   The End.....

[Maaf~!! Kalau ada yang penggemar Rin~!! Maaf yaa~!!! Uwaa~!! Aku hanya menceritakan berdasar Lagunyaa~!! >< btw, makasih kalau sudah baca~]






0 komentar:

Copyright © 2012 Vocaloid Daily Story | Len Kagamine Theme Designed by Rine