"Leeen~!! banguun! Sudah pagi!! " teriak kak Meiko
dari dapur. Karena saking kencengnya teriakan kak Meiko Len pun bangun.
"Uhh... masih pagi kak! Kenapa teriaknya kenceng banget sih? untung kita
tinggalnya di atas bukit.. jadi nggak ada yang denger!" "Haha kan
kaak lagi masak sarapan kalian, kalau ditinggal nanti gosong! Udah sana
bangunin kaito ! Kalian habis sarapan harus kerja dulu di ladang kan?"
"iya iyaaa". Habis itu Len langsung lari ke kamar kaito yang
bersebelahan dengan kamarnya. "Kaaak kaitooo!! BANGUUN!! Udah siaang!! kak
Meiko marah-marah! Ayoo!! banguun!! " Len mengguncang-guncang badan kakak
laki-lakinya itu sampai jatoh. "Aaah!! Aduuh!! sakiit! dingiin! tapi
sakit!! uh.. Len! kenapa aku dijatohin?! T_T kan lagi mimpi indah!"
"Kak meiko marah-marah tuh! lagian juga kita habis sarapan harus
ngebantuin paman Upo di ladang kan? emang kakak mimpi apa?" "Aku
mimpi ketemu putri Miku~ dia cantik banget!! Lugu and polos lagi!"
"Tau dari mana putri Miku kayak gitu? kan kakak belum pernah ketemu sama
dia... =__=" "Ketemu di mimpi udah cukup~ Tapi kalo ketemu beneran...
Kyaaa~!!><" Kata Kaito sambil meluk-meluk gulingnya.
"Akhirnya kaito kamu bangun juga.." "Hehe iya
kak meiko~ lagi mimpi indah soalnya!" "Udah sana cepet makan habis
itu bantuin paman di ladang!" "iyaa" "Itadakimaasu~!"
Kata mereka bertiga bersamaan. Btw sarapan yang disiapin kak Meiko itu : Salad
sayur(Tomat cherry, selada, kentang, wortel, dan kacang polong), Roti, Soup
sayur(kentang, kacang polong) dan Segelas susu hangat. Sebenernya itu sarapan
mereka sekeluarga (termasuk Bibi Luka dan Paman Upo) setiap hari, walaupun
sederhana itu memang menu favorit mereka. Memang mereka agak miskin tapi mereka
hepi-hepi aja tuh dengan gaya hidup mereka. "Pamaaan!! Kita bantuin
yaaa!" seru Kaito pada paman Upo. "Boleeh! Kalian bantuin paman nanem
bibit yak!" "Okee deh pamaan!" Seru Kaito dan Len bersamaan.
"Len! Kamu bagian nyangkul aku yang nanem ya!" "Heh?! Curaang!!
Kan kakak badannya lebih besar dari aku!!" "Yaah~ Ayolah Leen~! Aku
kan fragile~!"
"Halah.. alesan! Kalo alesan lagi aku buang persediaan eskrim kakak selama
setahun!" "Gyaaa!! Jangaaan!! Huweeee!! Jangaan!! Iya iya aku yang
nyangkul!" kata Kaito ngerengek-rengek sambil meluk Len. 'dasar... aku punya kakak kok kayak
gini sih?-_-' ."Hora! Jangan berisik aja! Sana cepat bantu paman
kalian!!" gertak bibi Luka."Hahahah Luka.. nggak usah begitu juga..
biarin mereka masih anak-anak ini! Ayo Kaito Len! Bantu paman keburu bibi
kalian marah!=)" "Siaap Paman!" kata Kaito dan Len bersamaan
sambil tersenyum.
Sebenarnya kak Meiko, Kaito dan Len itu bukan anak,
keponakan, maupun kerabat bibi Luka dan Paman Upo, mereka bertiga hanya seorang
yatim piatu yang ditemukan di dalam hutan oleh paman Upo saat mencari kayu
bakar untuk rumah mereka dan dijual. Karena bibi Luka dan paman Upo hanya
tinggal berdua saja dan mereka kesepian mereka memutuskan untuk mengadopsi
mereka bertiga. Walaupun keadaan bibi Luka dan paman Upo yang sangat
memprihatinkan miskin mereka berlima sangat enjoy menikmati keadaan mereka saat
ini.
Sementara itu di kota pusat negara Vocaloid yang kecil,
Putri Miku dan dua pelayannya yaitu Rin dan Gumi sedang berjalan-jalan nyari
udara segar dari istana yang ketat peraturan itu. "Rin.. Gumi.."
"Iya yang mulia?" jawab Rin dan Gumi bersamaan. "Aku bosen
tinggal di istana yang penuh peraturan itu.. minggat yuk..=3=".
hening seketika..." YANG MULIA GIMANA
SIH?! ANDA SEORANG PUTRI!! MASA' MAU MINGGAT?!" "IYA!! KAN ANDA
SESEORANG YANG TERHORMAT!!" "tapi aku bosen di istana.. makanannya itu
itu melulu! terus peraturannya ketat banget!" "Tapi yang mulia..
kalau mau kabur memangnya mau tinggal dimana?" "eh.. oh iya ya.. aku
mau tinggal dimana?" "ya ampun yang mulia ini... baka.."
"uuh..". Sehabis mereka bertiga membeli daun bawang yang putri Miku
suka mereka pun kembali ke istana. "Aku pulang..." kata putri Miku.
"Miku! Kamu kemana saja?! kakak khawatir tahu!! tiba-tiba ngilang
gitu!" bentak kak Mikuo(Raja negri vocaloid, kakaknya putri
Miku, mukanya lumayan identik). "Maaf kak.. aku cuma nyari udara
segar.." "Ya tapi kan kamu bisa izin sama kakak dulu!!"
"Kan aku bisa pergi sendiri! aku bukan anak TK lagi!!"
"Sudahlah! diomongin kayak apapun kamu bakal ngebantah kakak terus! sana
masuk kamarmu!! kamu gak boleh keluar istana selama sebulan!!" "Kakak iblis!!!"putri miku
langsung lari ke kamarnya. "Kamu itu yang kepala batu.." gumam
kakaknya.
Malam itu putri Miku langsung
ngerencanain kabur dari istana ngajak Rin sama Gumi pelayannya. "Rin!
Gumi! bantu aku mengepak baju-bajuku!" "Memang mau kemana?"
"Kabur!" "Heee?!!" kedua pelayannya pun terkejut. "Aku
males sama kakak iblis yang ketat peraturan... gak bebas!" BLETAK! Gumi
menjitak kepala majikannya itu. "Yang mulia gimana sih?! egois banget!!
Dia itu keluargamu satu-satunya tau!!" "t-tapi kan... dia..
iblis..." "Dasar putri egois! Dia begitu karena dia sayang and care sama putri egois
kayak kamu! karena dia tau! kamu cuma punya dia buat ngelindungin kamu! trus
dia cuma punya kamu untuk dilindungi! Baka!!" walaupun kalem Gumi ternyata
agak pedes ya kalau jengkel. Miku pun langsung menangis dan Rin hanya panik
untuk menenangkan si putri egois itu.
[Menurut kalian yang udah baca gimana? tolong kasih comment ya! biar ku lanjutin]